Skip to main content

Apa Itu Latte Faktor? Mari Kenali Bahayanya!

Bahaya Latte Faktor


"Menjadi kaya tentu menjadi idaman setiap orang." Adakah dari pembaca BukanBerkilah yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut? Kayaknya semua sependapat dong. Tapi sadarkah kalian bahwa terdapat kesalahpahaman terbesar tentang konsep membangun kekayaan itu sendiri. Apakah kesalahanpahaman itu? Sadarkah kalian bahwa pada kenyataannya, kekayaan itu sebenarnya lebih terhadap fungsi dari kebiasaan belanja kita, bukan dari seberapa banyak penghasilan kita, sob. Kebanyakan orang tidak menyadari berapa banyak uang yang mereka keluarkan, bukan dalam pembelian besar, tetapi dalam hal-hal kecil yang sebenarnya kita menghabiskan uang setiap hari. Hal ini disebut Latte Factor. Apa itu latte fator? Istilah latte factor ini ditemukan oleh David Bach, penulis buku finansial ternama. Pengertian latte factor adalah pengeluaran untuk hal yang sebenarnya tidak perlu, yang terlihat kecil dan tanpa sadar dilakukan terus menerus, hingga akhirnya membuat pengeluaran membengkak.



Nah, menurut sudut pandang David Bach ini terdapat beberapa hal umum yang masuk dalam kategori Latte Factor. Apa saja sih hal umum yang sebenarnya bisa menggerogoti kekayaan kita? Yuk simak kajian BukanBerkilah tentang beberapa hal yang termasuk dalam Latte Factor berikut ini.

1. Makan
Kebanyakan orang yang sudah berpenghasilan alias sudah bekerja biasanya memiliki kecenderungan makan di tempat-tempat yang wah. Padahal sebenarnya yang perlu kita makan ya cukup sesuai anjuran para ahli gizi saja. Ibarat kata sama-sama makan nasi sayur lauk telur, tetapi si A memilih tempat makan di warteg dan si B memilih tempat makan di resto yang wah dan dilengkapi fasilitas wi-fi. Sudah bisa ditebak kan kalau harga makanan lebih murah di warteg daripada di resto yang wah walaupun menunya sama. Okelah hal ini bukan masalah kalau seminggu sekali atau sebulan 2 kali. Tapi akan menjadi masalah kalau hampir setiap hari makan di resto yang wah, padahal menunya juga sama saja dengan warteg.

2. Kopi
Kebiasaan orang masa kini adalah ngopi alias minum kopi. Sebenarnya bukan masalah besar sih kalau ngopinya bikin sendiri atau kalaupun beli ya beli di warung. Yang jadi masalah adalah kalau kebiasaan beli kopi di tempat-tempat yang lagi ngehits dan wah. Masih masuk logika juga kalau masih dalam batasan seminggu 1 atau 2 kali. Yang jadi bahaya kalau sudah hampir setiap hari beli kopi di tempat mewah. Secara harga tentu lebih mahal dari beli di warung.

3. Buku dan Majalah
Menurut David Bach pembelian buku dan majalah juga termasuk dalam kategori latte factor lho sob. Karena gini, pembelian buku atau majalah memang merupakan hal kecil, tetapi tanpa sadar jika keterusan dan parahnya lagi yang dibaca bukan keseluruhan isi, tetapi bagian-bagian atau rubrik tertentu saja. Itu mubadzir sob.

4.  Layanan Utilitas yang Tidak Digunakan
Yang termasuk dalam kasus ini seperti penggunaan saluran tv kabel ataupun telepon rumah sob. Termasuk dalam latte factor apabila kalian punya saluran tv kabel tetapi kalian tidak pernah menontonnya karena kesibukan kalian setiap hari. Selain itu keberadaan telepon rumah dinilai sudah tidak terlalu berpengaruh dimana pada masa sekarang ini sudah hampir seluruh orang memiliki handphone, jadi, amat disayangkan saja kalau punya telepon rumah tetapi tidak pernah dipakai tetapi tetap kena pajak per bulannya kan.

5. Ekstra Pembayaran Pelayanan Bank
Dalam hal ini sebenarnya masih agak bingung gimana maksud dari David Bach ini. Tapi, BukanBerkilah mencoba mendefinisikan kasus ini mirip dengan penggunaan kartu kredit. Yap, kartu kredit memang terlihat wah. Dengan limit tertentu dan pembayarannya terlihat ringan tiap bulannya, tetapi sebenarnya pola hidup dengan kartu kredit ini bisa dikategorikan pemborosan sob. Karena secara tidak sadar kita memiliki hutang dan pajak bunga dari penggunaan kartu kredit itu sob. Mendingan pakai pembayaran cash atau kartu debet saja kan.

6. Tiket Undian Berhadiah
Biasanya undian berhadiah itu disematkan oleh penjual suatu produk agar menarik para calon pembeli. Bukan jadi masalah kalau kita sebagai pembeli hanya membeli satu barang saja. Yang jadi masalah adalah kalau kita membeli barang yang sama berkali-kali hanya untuk mendapatkan tiket undian berhadiah sambil berharap kita memenangkan undian tersebut dan menjadi kaya. Ingat sob, kalau mau menjadi kaya dan sukses itu bekerja, bukan ikut undian.

7. Belanja Online
Di era serba online ini berbelanja online tentu sudah menjadi suatu kemudahan bagi kita. Tetapi, jika dalam belanja online itu membuat kita jadi serba tertarik untuk beli yang di online shop terus menerus tentu saja akan membahayakan ekonomi kita sob. Secara tidak sadar tentu kita akan mengeluarkan biaya extra untuk ongkos kirimnya kan. Nah, coba deh lebih bijak, kalau barang tersebut dijual disekitar kita, ya kita beli secara offline saja, hitung-hitung hemat ongkos kirim sob.

8. Biaya Langganan Aplikasi Smartphone
Biasanya yang termasuk dalam kategori biaya langganan aplikasi smartphone ini seperti aplikasi lagu seperti I-Tunes atau sejenisnya. Mungkin biar lebih hemat kalau mau mendengarkan lagu ya kita buka saja aplikasi youtube di smartphone kita. Minimal kan hanya membayar kuota internet saja sob.

Nah itu tadi 8 hal yang termasuk dalam latte factor yang memang terlihat sepele, tetapi bisa menggerogoti kekayaan kita secara perlahan. Jadi, kalau temen-temen pembaca BukanBerkilah memiliki salah satu atau beberapa kebiasaan di atas, yuk mari kita instropeksi diri. Kebocoran sekecil apapun akan mengakibatkan banjir dan kerusakan besar kalau tidak segera ditangani.

Semoga Bermanfaat!

Comments

Populer

Pengalaman Beli Tiket Kereta Api Go Show

Pengalaman Beli Tiket Kereta Api Go Show Pada masa sekarang setujukah sobiwan-sobiwati dengan pendapat BukanBerkilah bahwa kemajuan era transportasi Indonesia sudah terbilang sangat pesat? Menurut BukanBerkilah , semua jenis transportasi baik darat, laut dan udara sudah mengutamakan kenyamanan para penumpangnya. Terutama kemajuan pelayanan pada transportasi darat berjenis Kereta Api. Sobiwan-sobiwati inget kan jaman dulu kalau kita ingin bepergian menggunakan kereta api kita harus membeli tiket melalui reservasi tiket di stasiun terdekat. Nah, sekarang, di jaman yang serba online, PT KAI selaku pengelola Kereta Api di Indonesia pun juga mempermudah akses bagi penumpangnya lho sob. Yap! Sekarang, kita bisa melakukan reservasi tiket secara online, baik itu menggunakan aplikasi KAI Access pada smartphone, melalu website KAI ataupun melalui aplikasi seperti tiket.com. Selain peningkatan pelayanan dari reservasi tiket kereta api yang sudah online, PT KAI juga melakukan terobosa

Alternative Penggunaan Kata "Very"

Alternatif Kata Very Dalam menggunakan bahasa Inggris cukup banyak terdapat kesalahan yang dianggap wajar oleh sebagian orang. Tetapi, tahukah sobiwan-sobiwati BukanBerkilah bahwa kesalahan yang dianggap wajar oleh masyarakat sebenarnya bisa menjadi sebuah alternative dalam berbahasa. Dan alangkah baiknya kita mengetahui kebenaran dalam berbahasa Inggris itu sendiri agar ketika suatu saat sobiwan-sobiwati berkomunikasi dengan para bule, kalian dapat berkomunikasi dengan benar. Dalam potingan kali ini, gw mau berbagi pengetahuan tentang alternative dalam penggunaan kata “very” dalam berbahasa Inggris. Kenapa gw sebut alternative? Karena ada kata yang lebih layak digunakan, terutama untuk kasus-kasus yang dianggap formal, khususnya penulisan artikel ilmiah, atau bisa juga SKRIPSI kalian. Sobiwan-sobiwati pernah nggak sih menggunakan kata “very” dalam kalimat?

Pengalaman Mengirim Dokumen Berharga Via Tiki

Jasa Pengiriman TIKI Kirim barang lewat jasa pengiriman? Sepertinya hampir semua sobiwan-sobiwati sudah pernah melakukannya. Sekarang jasa pengiriman di Indonesia sudah sangat banyak lho. Tinggal pilih aja mau pakai jasa pengiriman yang mana. Mau Pos, Tiki, JNE ataupun yang lainnya sama saja sih kalo menurut gw. Tetapi, apakah sobiwan-sobiwati ada yang pernah mengirimkan dokumen berharga/surat berharga melalui jasa pengiriman? Kali ini BukanBerkilah mau berbagi pengalaman pertama gw soal pengiriman dokumen berharga melalui Tiki sob. Yuk simak coretan singkat berikut ini.

Cewek "Matre"?

Cewek Matre Memikat hati wanita? Yap! Kebanyakan kaum pria mulai banyak mengeluhkan susahnya memikat hati wanita yang katanya semakin sekarang semakin matre. Lalu ada juga yang bilang kalo sifat matre pun merupakan hal yang alamiah bagi para wanita. Nah, menurut sobiwan-sobiwati gimana nih? Yang setuju matre itu sifatnya cewek mana suaranyaaaaa! Yang setuju cewek cuma suka sama cowok kaya mana suaranyaaaaa! Yosh, kali ini BukanBerkilah akan mencoba mengulas tentang cewek matre yang mana, katanya kebanyakan orang, sekarang sudah semakin bertambah populasinya (wkwkw) . Langsung aja simak coretan singkat tentang sudut pandang BukanBerkilah berikut ini sobiwan-sobiwati.

Tips Mudah Tentukan Jurusan Kuliah

Tentukan Jurusan Kuliah dengan Mudah Wah, sebentar lagi SNMPTN dan SBMPTN nih. Sobiwan-sobiwati yang lagi kelas 3 alias kelas 12 SMA sudah punya rencana mau ngapain setelah lulus? Mau lanjut kuliah? Sudah tau mau kuliah dimana dan jurusan apa? Kalau masih bingung, kali ini BukanBerkilah akan berbagi tips memilih tempat kuliah dan jurusan. Sepengamatan gw, cukup banyak kok yang galau dan bingung mau kiliah apa dan dimana setelah mereka melepas status lulus dari jomblo SMA. Padahal, perlu sobiwan-sobiwati tahu nih, pemilihan tempat dan jurusan menentukan sekitar 50% kesuksesan masa depan, jangan sampai salah memilih dan akhirnya gagal dalam menimba ilmu. Kenapa kok hanya 50%? Karena 50% yang lain adalah kembali lagi ke usaha sobiwan-sobiwati dalam menjalani masa depan kalian. Oke, langsung saja disimak tips memilih tempat kuliah versi BukanBerkilah yang singkat ini: