Skip to main content

Pengalaman Tes AcEPT UGM



Ikut Tes AcEPT UGM pertama kali
Pengalaman Tes AcEPT UGM


Di kesempatan berbahagia ini gw bakal nyeritain pengalaman gw dalam mengikuti tes AcEPT di UGM. Buat yang belom tau apa itu AcEPT, I will tell you. AcEPT itu kepanjangan dari Academic English Proficiency Test sobiwan-sobiwati BukanBerkilah. Nah yang namanya AcEPT (bukan ASEP abang burjo lho) ini adalah sebuah test yang di selenggarakan oleh UGM sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan jenjang untuk kuliah S2 maupun S3 di UGM. Nah buat sobiwan-sobiwati yang pengen lanjut kuliah S2 ataupun S3 di UGM, sudah barang tentu kalian tidak wajib melakukan test AcEPT ini. Kenapa kok gak wajib? Oke, AcEPT ini sendiri prinsipnya adalah pengganti skor TOEFL. Jadi, buat kalian yang udah punya skor TOEFL, kalian gaperlu tes AcEPT ini (kecuali sertifikat TOEFL sobiwan-sobiwati udah kadaluwarsa). Tapi, skor AcEPT ini cuma berlaku untuk nglamar S2/S3 di UGM aja. Beda dengan TOEFL yang bisa dipakai untuk nglamar S2/S3 di kampus lain atau nglamar pekerjaan juga. 
Oke, lanjutttt ke cerita. Siang itu dihari Jum’at 11 November 2016 gw bertekad buat ikut tes AcEPT.
Tapi, gw sadar kalo gw kudu bayar dulu, makanya sekitar jam 2 siang gw pun menuju salah satu cabang bank BNI buat bayar biayanya. Sampai di bank, ternyata antreeeee gaes. Sambil duduk di kursi antrean dengan perasaan dag dig dug gw pun mencoba tenang dan fokus mendengarkan panggilan buat ke teller (abaikan ini lebay). Sambil nungguin, gw liat-liat tellernya ada yang cantik. Akhirnya nomor antrean gw disebut menuju teller 3. Ah…ternyata dapet teller cowok! bukan teller cantik itu. Usut punya usut gw pun langsung ngomong “saya mau bayar tes AcEPT UGM” dan dengan sigap si abang teller pun paham apa yang gw mau. Ditanyain tanggal lahir doang, lalu serahin duit 125 ribu rupiah dan transaksipun kelar. Gw dikasih kertas yang ada tulisan user ama pin buat login.
Tahap selanjutnya gw putusin buat login. Gw masukin user dan pin nya. Eh iya, buat loginnya, kalian bisa klik di sini  . Setelah login, gw pun isi data diri, mulai dari nama, tanggal lahir, sampe status kejombloan. Kelar isi data diri, gw pun pilih langsung cetak kartu pesertanya. Oia, gabisa pilih tanggal tes, karena setiap minggu Cuma ada 1 kali tes di hari Rabu, dan pendaftaran dibuka hari Jumat sebelumnya sampai kuota penuh (sekitar 300), jadi kalo sobiwan-sobiwati daftar hari Jumat minggu ini, kalian pasti ikut tes Rabu depan. Setelah cetak kartu peserta, gw tempelin foto gw yang kece badai unyu-unyu biar pengawas ngijinin gw tes.
Skip ke tanggal tes. Setelah semua siap gw pun berangkat ke UGM tepatnya gedung PPB (Pusat Pelatihan Bahasa) bermodalkan nanya sama satpam. Sampai lokasi, gw masuk loby buat liat nomer tes karena memang gak ditampilin waktu pendaftaran online. Setelah ketemu nama gw dan ruang mana, gw pun memutuskan buat ke toilet. Kenapa toilet? Karena gw was-was kalau kebelet pas waktu ngerjain bakal mangkas waktu gw buat ngejawab soal. Lalu gw pun masuk ruangan tepat pukul 7.55 padahal tes mulai pukul 8.00 wib karena toiletnya antree, ada sekitar 15 menit nunggu antrian.
Setelah isi data diri, para bapak ibu pengawas yang terhormat pun mempersilahkan gw dan para senior buat ngerjain tes. Kenapa para senior? Karena kawan tes di ruangan gw isinya bapak-bapak ibu-ibu (pada mau daftar S3 kebanyakan) dan kayaknya cuma gw yang masih unyu-unyu. Oke langsung aja ke rincian soal yang disajikan dalam tes.
1. Listening (20 soal)
2. Vocabulary (30 soal)
3. Grammar and Structure (40 soal)
4. Reading (40 soal)
5. Composing Skills (40 soal)
Singkat cerita tes pun berakhir jam 11.00. Lumayan lama juga pikir gw. Dari jam 8 sampai jam 11. Tapi jujur itu gak kerasa karena emang bener-bener berpacu buat ngerjain soal yang sungguh aduhai bikin ngantuk kalau kata gw. Skip punya skip, seminggu pasca tes AcEPT pun berlalu, gw iseng ngebuka pengumuman di link ini. Cukup masukin nama dan tanggal lahir lalu klik cari, muncullah nama gw. kira-kira begini tampilannya

Score AcEPT UGM
Score AcEPT UGM

Cukup kaget juga sih, gw dapet skor 234. Nah menurut kabar yang gw denger, buat masuk S2 UGM minimal butuh skor AcEPT 209. Itu tandanya skor gw bisa buat daftar S2 di UGM hehe.
Well, in conclusion, gw kasih saran buat sobiwan-sobiwati yang mau tes AcEPT ini.
  1. Belajar cukup (jangan diforsir)! Apalagi pas H-1 tes, jangan belajar, tapi buat relaks diri kalian.
  2. Keep calm n stay healthy.
  3. Fokus waktu ngerjain. Ini penting, karena kalau sampe gak fokus bias bahaya, ibarat kata di soal lu baca soal nomer 36 tapi yang lu lingkarin di lembar jawab nomer 38.
  4. Banyakin doa. Karena di tes AcEPT ini gada pengurangan nilai, saran gw, sobiwan-sobiwati   wajib ngejawab semua soal, kalau bingung tetep diisi aja ya ngawur dikit-dikit gapapa. Siapa tau HOKI berpihak pada kalian.

Singkatnya, good luck buat kalian yang mau test AcEPT !!
Buat kalian sobiwan-sobiwati BukanBerkilah yang pengen tahu gimana sih koversi nilai TOEFL dengan AcEPT? Kalian bisa baca di sini.

Comments

Populer

Pengalaman Beli Tiket Kereta Api Go Show

Pengalaman Beli Tiket Kereta Api Go Show Pada masa sekarang setujukah sobiwan-sobiwati dengan pendapat BukanBerkilah bahwa kemajuan era transportasi Indonesia sudah terbilang sangat pesat? Menurut BukanBerkilah , semua jenis transportasi baik darat, laut dan udara sudah mengutamakan kenyamanan para penumpangnya. Terutama kemajuan pelayanan pada transportasi darat berjenis Kereta Api. Sobiwan-sobiwati inget kan jaman dulu kalau kita ingin bepergian menggunakan kereta api kita harus membeli tiket melalui reservasi tiket di stasiun terdekat. Nah, sekarang, di jaman yang serba online, PT KAI selaku pengelola Kereta Api di Indonesia pun juga mempermudah akses bagi penumpangnya lho sob. Yap! Sekarang, kita bisa melakukan reservasi tiket secara online, baik itu menggunakan aplikasi KAI Access pada smartphone, melalu website KAI ataupun melalui aplikasi seperti tiket.com. Selain peningkatan pelayanan dari reservasi tiket kereta api yang sudah online, PT KAI juga melakukan terobosa

Alternative Penggunaan Kata "Very"

Alternatif Kata Very Dalam menggunakan bahasa Inggris cukup banyak terdapat kesalahan yang dianggap wajar oleh sebagian orang. Tetapi, tahukah sobiwan-sobiwati BukanBerkilah bahwa kesalahan yang dianggap wajar oleh masyarakat sebenarnya bisa menjadi sebuah alternative dalam berbahasa. Dan alangkah baiknya kita mengetahui kebenaran dalam berbahasa Inggris itu sendiri agar ketika suatu saat sobiwan-sobiwati berkomunikasi dengan para bule, kalian dapat berkomunikasi dengan benar. Dalam potingan kali ini, gw mau berbagi pengetahuan tentang alternative dalam penggunaan kata “very” dalam berbahasa Inggris. Kenapa gw sebut alternative? Karena ada kata yang lebih layak digunakan, terutama untuk kasus-kasus yang dianggap formal, khususnya penulisan artikel ilmiah, atau bisa juga SKRIPSI kalian. Sobiwan-sobiwati pernah nggak sih menggunakan kata “very” dalam kalimat?

Pengalaman Mengirim Dokumen Berharga Via Tiki

Jasa Pengiriman TIKI Kirim barang lewat jasa pengiriman? Sepertinya hampir semua sobiwan-sobiwati sudah pernah melakukannya. Sekarang jasa pengiriman di Indonesia sudah sangat banyak lho. Tinggal pilih aja mau pakai jasa pengiriman yang mana. Mau Pos, Tiki, JNE ataupun yang lainnya sama saja sih kalo menurut gw. Tetapi, apakah sobiwan-sobiwati ada yang pernah mengirimkan dokumen berharga/surat berharga melalui jasa pengiriman? Kali ini BukanBerkilah mau berbagi pengalaman pertama gw soal pengiriman dokumen berharga melalui Tiki sob. Yuk simak coretan singkat berikut ini.

Cewek "Matre"?

Cewek Matre Memikat hati wanita? Yap! Kebanyakan kaum pria mulai banyak mengeluhkan susahnya memikat hati wanita yang katanya semakin sekarang semakin matre. Lalu ada juga yang bilang kalo sifat matre pun merupakan hal yang alamiah bagi para wanita. Nah, menurut sobiwan-sobiwati gimana nih? Yang setuju matre itu sifatnya cewek mana suaranyaaaaa! Yang setuju cewek cuma suka sama cowok kaya mana suaranyaaaaa! Yosh, kali ini BukanBerkilah akan mencoba mengulas tentang cewek matre yang mana, katanya kebanyakan orang, sekarang sudah semakin bertambah populasinya (wkwkw) . Langsung aja simak coretan singkat tentang sudut pandang BukanBerkilah berikut ini sobiwan-sobiwati.

Tips Mudah Tentukan Jurusan Kuliah

Tentukan Jurusan Kuliah dengan Mudah Wah, sebentar lagi SNMPTN dan SBMPTN nih. Sobiwan-sobiwati yang lagi kelas 3 alias kelas 12 SMA sudah punya rencana mau ngapain setelah lulus? Mau lanjut kuliah? Sudah tau mau kuliah dimana dan jurusan apa? Kalau masih bingung, kali ini BukanBerkilah akan berbagi tips memilih tempat kuliah dan jurusan. Sepengamatan gw, cukup banyak kok yang galau dan bingung mau kiliah apa dan dimana setelah mereka melepas status lulus dari jomblo SMA. Padahal, perlu sobiwan-sobiwati tahu nih, pemilihan tempat dan jurusan menentukan sekitar 50% kesuksesan masa depan, jangan sampai salah memilih dan akhirnya gagal dalam menimba ilmu. Kenapa kok hanya 50%? Karena 50% yang lain adalah kembali lagi ke usaha sobiwan-sobiwati dalam menjalani masa depan kalian. Oke, langsung saja disimak tips memilih tempat kuliah versi BukanBerkilah yang singkat ini: