Pengalaman Tes PAPs UGM |
Beberapa waktu yang lalu
BukanBerkilah udah berbagi pengalaman gw saat tes AcEPT di UGM. Kali ini
saatnya BukanBerkilah berbagi pengalaman tentang tes PAPs UGM. Apa itu PAPs?
Manfaatnya apa? Bentuknya PAPs kayak gimana sih? Nah, buat sobiwan-sobiwati yang
penasaran yuk mari lanjut baca tulisan gw dibawah yak.
Sebelum ikutan tes, pastinya gw
bayar dulu ke bank. Gw bayar lewat BANK BNI sekitar Rp. 150.000 sob.
Langsung ngomong sama abang teller nya “mau bayar tes PAPs UGM” dan si abang teller langsung peka! Setelah dapat resi pembayaran yang berisi user dan pin, gw langsung daftar online lewat https://paps.ugm.ac.id/ . Seperti biasa, daftar online itu masukin data diri semacem nama, tanggal lahir, nomor identitas/KTPsampai status kejombloan.
Kelar daftar online, gw pun cetak kartu dan tempel foto yang super unyu.
Langsung ngomong sama abang teller nya “mau bayar tes PAPs UGM” dan si abang teller langsung peka! Setelah dapat resi pembayaran yang berisi user dan pin, gw langsung daftar online lewat https://paps.ugm.ac.id/ . Seperti biasa, daftar online itu masukin data diri semacem nama, tanggal lahir, nomor identitas/KTP
Tepatnya pada tanggal 24 November
2016 kemaren gw ikutan tes PAPs ini. PAPs itu singkatan dari Potesi Akademik Pascasarjana sobiwan-sobiwati. Jadi, PAPs ini ya mirip-mirip tes TPA gitu sob. Tes PAPs ini digunakan untuk mengukur kemampuan potensi akademik untuk mereka yang
berkeinginan melanjutkan pendidikan S2 atau S3 di UGM sob. Kenapa pakai diukur?
Karena ini untuk menentukan apakah mereka itu benar-benar siap dan mampu dalam
menyelesaikan studi mereka , baik S2 ataupun S3 sesuai dengan waktu yang di
tetapkan oleh UGM. Tapi, kalau sobiwan-sobiwati udah punya sertifikat tes TPA punya OTO BAPENAS, kalian tidak
diwajibkan untuk mengikuti ikutan tes PAPs ini.
Oke lanjut ke cerita. Setelah gw
nyiapin beberapa keperluan tes (pensil, pulpen, penghapus mantan), gw pun mandi biar makin seger unyu-unyu. Gak
lupa juga gw sempatin juga buat makan pagi, biar gak ngantuk saat tes
(kebiasaan gw paling buruk kalau tes) gw pun makan roti dan bukan makan hati,
eh nasi maksudnya. Gw berangkat jam 7.20 dari kos dan tiba di parkiran lembah
UGM sekitar jam 7.40. Oia, untuk yang bawa kendaraan berupa sepeda motor kalau
mau tes PAPs gw saranin parkir di lembah UGM karena jaraknya lebih deket buat
jalan kaki. Setelahnya pun gw jalan menuju gedung lokasi tes, sempet
nanya-nanya gedung yang mana sama pak satpam soalnya bingung juga gedungnya
banyak! Setelah ketemu gedungnya gw pun masuk ke toilet. Yap toilet! Kebiasaan gw
yang bias kalian contoh nih sobiwan-sobiwati kalau mau tes, pastiin ke toilet
dulu buat kencing, gak lucu juga kalian kebelet kencing saat tes kan? Lalu gw
pun masuk di ruangan pukul 7.50. Langsung dipersilahkan sama ibu pengawas buat
duduk dan langsung isi data diri sembari pengawas memeriksa dokumen data diri
para peserta. Oia, posisi duduk tes PAPs ini melingkar sob, dimana para peserta
duduk melingkari pengawas yang berada di tengah dan peserta dudukmenghadap ke
dinding. Selain itu duduknya juga di sekat kayu pembatas, yang bikin kalian
gabisa nyontek! Tepat jam 8.00 wib para peserta dipersilahkan mulai
mengerjakan tes, dimana tes ini mempunyai 3 bagian yaitu
No. Tes Kemampuan Verbal(40 soal) Tes Kemampuan Kuantitatif(40 soal) Tes Kemampuan Penalaran(40 soal) 1. Sinonim Deret Angka Penalaran Logis 2. Antonim Numerik (Aritmatik) Logika 3 Objek 3. Hubungan Kata (Analogi) Logika Matematika(X dan Y) Logika Cerita 4. Pemahaman Wacana Logika Matematika(A dan B) Gambar/Spasial
Nah, setiap bagian dari tes ini
memiliki warna yang berbeda sob. Seinget gw, lembar soal warna merah untuk tes
verbal, warna hijau untuk tes kuantitati, dan warna kuning untuk tes penalaran.
Hal ini bertujuan agar semua peserta mematuhi ketetapan waktu pengerjaan
masing-masing bagian. Jadi, jangan harap ketika pengawas bilang “waktu pengerjaan
tes verbal habis, silahkan lanjut ke bagian tes selanjutnya yaitu tes
kuantitatif” kalian masih bisa membuka dan mengerjakan bagian tes verbal. Kalau
itu kalian lakukan, siap-siap ditegur pengawas atau lebih parahnya kalian akan
di diskualifikasi.
Tes PAPs ini berlangsung dalam
waktu 2 jam. Dalam 2 jam ini gw bercengkrama
dengan total 120 soal. Bagian paling susah menurut gw di bagian tes
kuantitatif, terutama bagian logika matematika. Tapi gw tetep usaha ngerjain walaupun
kalau lihat matematika selalu bikin gw pengen tidor. Skip punya skip, tes
pun selesai tepat jam 10.00. Pengawas berpesan bahwa hasil tes diperkirakan
muncul di website http://psikologi.ugm.ac.id/paps
sekitar 10 hari dari masa tes. Selain itu, berapapun hasil yang diperoleh,
wajib diambil, karena kalau tidak diambil dalam waktu 3 bulan, maka hasil akan dihanguskan.
Skip punya skip, 10 hari kemudian
gw iseng-iseng buka wesite PAPs UGM. Hasil tes sudah muncul, tinggal klik
download saja lalu buka pdf nya dan cari dengan nomor peserta. Dan WOW! Ketemu juga
skor PAPs gw. Alhamdulillah gw dapet 528 sob. Sedangkan skor minimal untuk S2
itu 500 dan skor minimal untuk S3 itu 550. Itu artinya skor gw memenuhi
persyaratan untuk mendaftar S2 di UGM. Alhamdulillah!
Hasil PAPs UGM |
Well, buat sobiwan-sobiwati yang
sudah tes PAPs dan belum mencapai kriteria skor minimal, kalian tetep bisa mendaftar
S2/S3 di UGM, tetapi, setau gw, kalian harus melampirkan surat pernyataan yang
ditandatangani diatas materai 6000 yang berisi kesanggupan untuk memenuhi
kriteria tersebut sebelum masa seminar proposal thesis/disertasi kalian.
Buat sobiwan-sobiwati yang akan
tes PAPs pertama kali, semoga secuplik coretan gw ini memberikan gambaran
tentang tes PAPs itu sendiri. Selain itu kalau kalian juga memerlukan gambaran
tentang tes AcEPT UGM kalian bisa membacanya di sini.
GOOD LUCK, sob!
Comments
Post a Comment